- Diposting oleh : Gerby Novario
- pada tanggal : April 01, 2016
Situs Boom Baru: Situs Yang Tergerus Pembangunan
Situs Boom Baru terletak di tepi sebelah
utara sungai musi pada jarak sekitar 2 km ke arah barat dari Situs Gedingsuro.
Areal situs sekarang telah rusak sabagi akibat perluasan pelabuhan Palembang.
Pada tahun 1992 ditemukan sebuah prasasti batu dengan ukuran tinggi 46 cm dan
lebar 20 cm. Bentuk aslinya mungkin bulat telur, tetapi ketika ditemukan
keadaan sudah pecah. Prasasti tersebut sebelumnya ditemukan pada tahun 1989
ketika sedang menggali tanah dan dipendam kembali sampai ditemukan kembali pada
tahun 1992, dan kini di simpan di Museum Balaputeradewa Palembang (Utomo,
Hanafiah, dan Ambary. 2012:62)
Prasasti Boom Baru
Gambar. Prasasti Boom Baru (Dokumentasi Pribadi)
Pada
tahun 1992 ditemukan sebuah prasasti batu dengan ukuran tinggi 46 cm dan lebar
20 cm. Bentuk aslinya mungkin bulat telur, tetapi ketika ditemukan keadaan
sudah pecah. Prasasti Boom Baru ditulis dalam aksara dan bahasa Melayu Kuno,
dilihat dari bentuk tulisannya prasasti tersebut berasal dari sekitar abad ke-7
Masehi. Prasasti Boom Baru seluruhnya berisikan mengenai kutukan kepada siapa
saja yang berani melawan atau memberontak pada kedatuan Sriwijaya. Prasasti
Boom Baru ini disimpan di Museum Nasional dan replikanya dapat dilihat di
Museum Sriwijaya TWBKS dan Museum Balaputera Dewa.
Temuan lain yang terdapat di Situs Boom
Baru berupa pecahan-pecahan keramik dan tembikar. Pecahan-pecahan keramik yang
ditemukan berasal dari bentuk-bentuk tempayan, mangkuk, mangkuk, piring dan buli-buli. Berdasarkan
pertanggalannya, keramik-keramik tersebut berasal dari masa dinasti Song (abad
ke-13 Masehi) hingga masa dinasti Ming (abad ke-18 Masehi).
Sumber:
1. _____.1994. Situs-situs Masa Klasik di Kota Palembang. Palembang: Pemda Tingkat I Prov. Sumatera Selatan.
2. Utomo, Bambang Budi, dkk. 2012. Kota Palembang: Dari Wanua Sriwijaya Menuju Palembang Modern. Palembang: Pemerintah Kota Palembang.\
3 ._____. 2007. Menelusuri Jejak-Jejak Peradaban Di Sumatera Selatan. Palembang: Balai Arkeologi Palembang.
4. Poesponegoro. M.D. dan Nugroho Notosusanto. 2010. Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Kuno. Jakarta: Balai Pustaka.

