- Diposting oleh : Gerby Novario
- pada tanggal : Januari 22, 2018
KOMPLEKS MAKAM SABOKINGKING
"Situs Bersejarah Lintas Abad"
Editor : Genov
Makam Sabokingking berjarak sekitar 500 M sebelah utara
makam Gede ing Suro. Kompleks Makam Sabokingking yang juga dikenal sebagai
Situs Telaga Batu, lokasi ditemukannya sebuah prasasti yang dikenal sebagai
Prasasti Telaga Batu. Secara administratif berada di Kelurahan Sungai Buah,
Kecamatan Ilir Timur 1, Kota Palembang.
Keberadaan Situs Sabokingking telah diketahui sebelum masa
Islam di Palembang, yaitu sejak masa klasik pada masa Sriwijaya sekitar abad 7
Masehi. Hal ini didasarkan adanya temuan prasasti Telaga Batu yang berdasarkan
jenis aksaranya sejaman dengan prasasti masa Sriwijaya. Selain itu bukti adanya
peninggalan masa klasik diindikasikan temuan 2 buah batu yang merupakan sasana
atau tempat dudukan arca atau prasasti. Salah satu sasana tersebut terletak di
dalam bangunan tertinggi satu ruang dengan nisan makam Pangeran Seda ing
Kenayan, sedangkan yang satu berada di halaman bangunan di dalam pagar
berdekatan dengan gapura paduraksa. Unsur-unsur kepurbakalaan di Sabokingking berlanjut dengan pada masa berikutnya, yaitu
dengan adanya makam yang merupakan tokoh-tokoh
awal Kesultanan Palembang. Periodisasi yang diketahui dari tokoh-tokoh
pendiri Kesultanan Palembang yang dimakamkan di makam Sabokingking adalah awal
abad ke-16 Masehi.
Bangunan kompleks makam Sabokingking dikelilingi air yang
menyerupai pulau di tengah danau. Bangunan makam dapat dituju dengan jalan
semen yang menghubungkan bangunan utama dengan daratan. Di depan bangunan
terdapat gapura tembok berbentuk paduraksa sebagai penghubung jalan dengan
bangunan utama.
Kompleks makam Sabokingking memiliki denah berbentuk empat
persegi panjang dan merupakan bangunan tembok beratap limasan yang didalamnya
terdapat makam-makam dengan bentuk lantai bertingkat. Bangunan makam terdiri
dari 3 buah teras, dengan perincian setiap teras ada yang memiliki cungkup dan
tidak bercungkup.
1. Teras pertama
Pada bagian teras pertama dimakamkan
tokoh seorang panglima besar Ki Mas Agus Bodrowongso atau Ki Abdurahman yang
terletak bagian paling bawah sebelah barat bangunan. Selain itu terdapat makam
para panglima yang kedudukannya lebih rendah dibandingkan panglima yang
dimakamkan di teras kedua.
2.
Teras
kedua
Pada bagian teras kedua terdapat 4 buah
makam.
3.
Teras
ketiga
Teras ketiga merupakan teras yang
tertinggi terdapat makam tokoh-tokoh penting yang berjumlah 21 buah disusun
dengan penempatan barat ke timur dengan arah hadap utara selatan. Tokoh
tersebut adalah :
Pangeran
meninggal di Kenayan (Sido Ing Kenayan)
Makam Halaman di Kenayan terletak di tengah-tengah
pemakaman diapit oleh Raden Ayu Ratu laut, dan makam Sir Syed (Moh. Omar Al
Bashir). Makam berdiri di atas alas / asana unglen kayu. Makam makam dan
membuat nisan. Makam yang terbuat dari kayu profil tubuh berbentuk unglen yang
memiliki kuil hiasan antefiks di sudut. Nisan sebesar 2 dengan bentuk persegi
panjang datar (tipe nisan Demak Troloyo). Pada batu nisan itu adalah motif hias
seperti sulur, bunga konstituen, berliku-liku, medali.
Raden
Ayu Ratu Sinuhun
Makam terdiri dari jirat dan nisan. Jiratnya terbuat dari
kayu unglen berbentuk mirip profil tubuh candi yang dilengkapi hiasan antefiks
di bagian sudut-sudutnya. Nisannya berjumlah 2 buah dengan bentuk segi empat
pipih (tipe nisan Demak Troloyo). Pada nisan terdapat motif hias seperti sulur
gelung, bunga ceplok, meander, medalion.
Tuan
Sayid (Moh. Umar Al Idrus)
Pak Sayid dikenal sebagai guru di Halaman Kenayan. Makam
berdiri di persegi panjang semen budak. Makam makam dan membuat nisan. Makam
yang terbuat dari balok kayu diatur dalam baris unglen berbetuk persegi
panjang. Nisan sebesar 2 unglen kayu dengan bentuk persegi panjang datar (tipe
nisan Demak Troloyo). Pada batu nisan
itu adalah motif hias seperti tujuan, benang teratai, medali
Makam ketiga tokoh di atas ditempatkan pada satu cungkup
berdenah segi empat dengan konstruksi tiang kayu. Tiang-tiang kayu berdiri di
sebuah umpak terbuat dari bata berplester semen. Di dalam cungkup terdapat
hiasan seperti gerigi pada bagian pelipitnya, pola sulur gelung.
Selain itu di pada teras ketiga terdapat makam tokoh-tokoh
antara lain : Raden Usman (Purbaya), Putri Sloko, Fatimah Tussadiah, Panglima
Moh. Akil, Raden Dendik, Jangsari, Raden Wancik (Kuncung mas), Nyi Mas Ayu
Rokiah Khasanah, Putri Perak, Tu Bagus, Jiro Sentiko, Pangeran Ratu Pasarean,
Pangeran Antasari (adik Sinuhun), Putri Ayu, Putra Adi Kusuma, Ki Mas Gede
Marta, Putri Cilik, Putri Menur.
Galeri Lainnya





