- Diposting oleh : Gerby Novario
- pada tanggal : Oktober 22, 2025
Latar Belakang Pelayaran Bangsa Eropa ke Nusantara
Pada abad ke-15, Eropa mengalami kelangkaan rempah-rempah
akibat dikuasainya rute perdagangan oleh Kesultanan Ottoman. Rempah-rempah
seperti cengkeh, pala, dan lada sangat bernilai tinggi, mendorong bangsa Eropa
mencari jalur alternatif ke sumbernya—Kepulauan Nusantara. Selain faktor
ekonomi, semangat Reconquista (perluasan wilayah Kristen)
dan Gold, Glory, Gospel (kekayaan, kejayaan, penyebaran agama)
turut memicu ekspedisi. Portugis dan Spanyol mempelopori penjelajahan samudra,
diikuti Belanda dan Inggris, yang akhirnya membawa Nusantara ke dalam
cengkeraman kolonialisme.
Jalur Pelayaran Bangsa Eropa
- Portugis –
Dipimpin Vasco da Gama (1498), mereka mengitari Afrika (Tanjung Harapan)
lalu menuju India (Goa), sebelum mencapai Malaka (1511) dan Maluku (1512).
- Spanyol –
Melalui rute barat, Magellan (1519) berlayar melewati Amerika Selatan
(Selat Magellan), lalu melintasi Pasifik hingga Filipina (1521), sebelum
bersaing dengan Portugis di Maluku.
- Belanda –
Cornelis de Houtman (1596) memimpin ekspedisi pertama Belanda ke Banten,
melewati Tanjung Harapan dan Samudra Hindia.
- Inggris –
Francis Drake (1577-1580) berlayar mengelilingi dunia dan singgah di Jawa,
namun Inggris lebih fokus ke India sebelum akhirnya menguasai Singapura
dan sebagian Sumatra.
Fenomena Unik dalam Pelayaran Eropa ke Nusantara
- Persaingan
Sengit Portugis-Spanyol – Kedua bangsa hampir berperang di Maluku
sebelum diselesaikan lewat Perjanjian Tordesillas (1494) dan Zaragoza
(1529), yang membagi dunia menjadi wilayah pengaruh masing-masing.
- Monopoli
VOC (Belanda) – Didirikan tahun 1602, VOC menjadi perusahaan
multinasional pertama dengan hak istimewa (cetak uang, tentara, perang),
memaksakan monopoli rempah dengan kekejaman seperti Hongi Tochten (pelayaran
hongi) di Maluku.
- Ekspedisi
yang Hilang – Sejumlah pelayaran berakhir tragis, seperti armada
Spanyol di bawah Álvaro de Mendaña yang gagal menemukan "Kepulauan
Emas" (Pasifik Selatan).
Tokoh Pelayar Eropa ke Nusantara
- Portugis:
- Vasco
da Gama (Pencapai India via Afrika, 1498).
- Afonso
de Albuquerque (Kapten yang merebut Malaka, 1511).
- António
de Abreu (Pertama mencapai Maluku, 1512).
- Spanyol:
- Ferdinand
Magellan (Ekspedisi keliling dunia, tewas di Filipina).
- Juan
Sebastián Elcano (Menyelesaikan pelayaran Magellan).
- Miguel
López de Legazpi (Penjajah Filipina, 1565).
- Belanda:
- Cornelis
de Houtman (Ekspedisi pertama ke Banten, 1596).
- Jan
Pieterszoon Coen (Pendiri Batavia, 1619).
- Abel
Tasman (Penjelajah Australia dan Pasifik).
- Inggris:
- Francis
Drake (Privateer yang mengelilingi dunia).
- James
Lancaster (Pemimpin ekspedisi Inggris pertama ke Aceh, 1602).
Dampak dan Warisan Kolonialisme
Pelayaran Eropa mengubah Nusantara dari pusat perdagangan
mandiri menjadi wilayah jajahan. Sistem monopoli, perbudakan, dan eksploitasi
sumber daya (seperti tanam paksa) meninggalkan luka sejarah, sekaligus
memperkenalkan teknologi, budaya, dan bahasa baru. Kolonialisme juga memicu
perlawanan seperti Perang Diponegoro dan Perang Aceh, yang menjadi cikal bakal
nasionalisme Indonesia.
